Jet Tempur Rusia Ditembak Jatuh Turki, Saham Rusia Anjlok


Indeks saham di bursa-bursa Eropa berguguran menyusul ditembak jatuhnya pesawat Rusia oleh Turki karena dianggap melanggar wilayah udara, Selasa (24/11).

Indeks Micex di bursa Moskow jatuh hingga 1,7% ke level 1.835,88 menyentuh titik terendahnya dalam dua bulan terakhir. Padahal selama enam hari sebelumnya sudah tumbuh 8,1%. Bunga surat utang pemerintah Rusia pun menanjak hingga 9,97%.

"Emosi pelaku pasar saham terimbas berita pesawat yang ditembak jatuh," kata CEO Sputnik Asset Management, Alexander Losev, di Moskow, kutip detikcom.

Berita tersebut, kata Losev, menunjukkan adanya peningkatan risiko di wilayah Uni Eropa. Turki juga kena dampaknya. Indeks BIST 100 di bursa Istanbul jatuh 1,6%. Sementara lira melemah 0,6% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Saham sektor penerbangan dan pariwisata juga kena imbas insiden ini, ditambah adanya imbauan pemerintah AS kepada warganya atas potensi terorisme di seluruh dunia.

"Saat ini ekonomi di Uni Eropa sedang membaik, tapi ECB (European Central Bank) masih khawatir adanya risiko-risiko baru dalam jangka pendek," kata Analis RIA Capital Markets Nick Stamenkovic seperti dikutip Reuters, Selasa (24/11/2015).

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah jet tempur Rusia SU-24 telah ditembak jatuh pada Selasa (24/11) di wilayah Kızıldağ dekat provinsi Hatay Turki dekat perbatasan Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memastikan bahwa Ankara menembak jatuh pesawat tempur Shukoy 24 milik Rusia karena melanggar batas wilayah Turki.

Jet tempur tersebut ditembak jatuh setelah diperingatkan 10 kali dalam 5 menit menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Turki. Setelah jet tempur Rusia tidak mematuhi perinatan, dua F-16 Turki dikerahkan untuk menembak jatuh pesawat.